Pekalongan — Lapas Kelas IIA Pekalongan kembali menunjukkan kualitas pembinaannya dengan ikut berpartisipasi dalam Pekan Batik Nusantara 2025 melalui stand resmi Kanwil Ditjenpas Jawa Tengah. Keikutsertaan ini menjadi momen penting untuk memperkenalkan karya-karya batik warga binaan kepada masyarakat luas.
Stand Kanwil Ditjenpas Jateng tampil mencuri perhatian pengunjung dengan desain ikonik bertema pemasyarakatan. Dua menara kembar Lapas Pekalongan berdiri megah sebagai latar, dilengkapi ornamen lonceng, jeruji, hingga borgol yang menjadi simbol transformasi dan penguatan pembinaan. Visual ini tidak hanya estetik, tetapi juga membawa pesan kuat tentang perjalanan perubahan warga binaan.

Di dalam stand, ragam batik hasil karya warga binaan UPT Pemasyarakatan Jawa Tengah dipajang dengan elegan, Jum'at (28/11/2025).

Berbagai motif batik menjadi bukti nyata bahwa kreativitas dapat tumbuh di lingkungan pembinaan yang tepat. Semua produk dibuat melalui Unit Kegiatan Kerja Batik sebagai bagian dari pembinaan kemandirian.
Kepala Lapas Pekalongan, Teguh Suroso, menyampaikan bahwa tampilnya batik warga binaan di ajang nasional ini merupakan langkah penting dalam membuka ruang apresiasi publik.
“Setiap karya yang dipamerkan adalah bukti bahwa pembinaan memberikan harapan dan peluang baru bagi warga binaan untuk bangkit, ” ungkapnya.
Batik karya warga binaan UPT Pemasyarakatan Kanwil Ditjenpas Jawa Tengah juga tersedia untuk dijual, dan kualitasnya mendapat respons positif dari banyak pengunjung.
Pameran Pekan Batik Nusantara 2025 masih berlangsung hingga 1 Desember 2025.
Mari kunjungi stand Kanwil Ditjenpas Jateng dan dukung karya warga binaan Lapas Pekalongan!
Setiap kunjungan dan pembelian adalah langkah nyata dalam mendukung proses pembinaan dan kemandirian mereka.
(Humas Lapas Pekalongan)

Updates.